Keris Pusaka Mahesa Teki Era Kerajaan Mataram Amangkurat.
Keris Mahesa Teki merupakan salah satu keris pusaka yang pada jaman dahulu hanya dimiliki oleh orang-orang golongan terhormat, atau seperti para saudagar kaya, tuan tanah, pejabat kerajaan dan pedagang hasil bumi.
Keris Kebo Teki memiliki makna Kerbau yang sedang menjalani laku teteki atau disebut juga dengan laku mati raga (bertapa). Secara spiritual Kebo (Kerbau) sering juga dipersepsikan sebagai sosok panuntun.
Sebagai panuntun, Kebo (Kerbau) dipahami memiliki fisik yang kuat dan besar, rajin bekerja, setia dan sabar. Di samping itu para orang tua jaman dulu telah mewarisi kearifan lokal serta tradisi leluhur di bidang agraris yang memandang Kerbau sebagai "Rojokoyo" yang memiliki makna "Rojo" artinya Raja dan "Koyo" artinya kaya. Jadi maknanya adalah Kerbau yang dipahami sebagai "Raja" untuk mendapat hasil yang berlipat ganda (misalnya dari membajak sawah). Maka tidak heran jika dipandang dari sisi materialistik, Kerbau memberikan optimisme dalam menjalani hidup.
Segala sesuatu di dunia ini pada hakikatnya memang dari TUHAN. Namun, sebagai Manusia kita diwajibkan untuk berusaha, baik secara lahir maupun secara batin untuk dapat keluar dari segala kesulitan dan meraih cita-cita. Dalam laku "Teteki" sendiri, salah satunya dijalani dengan laku Topo kungkum atau berendam di sungai tempuran pada malam hari.
Nama Produk : Keris Mahesa Teki.
Dapur : Mahesa Teki.
Pamor : Kulit Semongko.
Tangguh : Est. Mataram Amangkurat.
Perkiraan Abad : XVI .
Panjang Bilah : ..... Cm.
Panjang Keseluruhan : ..... Cm.
Warangka : Gayaman Jogjakarta Lamen.
Kayu : Timoho.
Pencarian lain terkait Keris Pusaka Mahesa Teki Era Kerajaan Mataram Amangkurat, keris kebo teki, jenis keris kebo, keris kebo anabrang, filosofi keris kebo dengen, gambar keris mahesa teki